Need - Know - How - Solve

Metode Need – Know – How – Solve merupakan sebuah metode yang dapat digunakan dalam upaya pengaturan dan pemecahan suatu permasalahan. Metode ini memungkinkan seseorang untuk memecahkan suatu permasalahan yang rumit dengan cara terstruktur atau sistematis. Metode ini akan tampak rumit dalam masalah sederhana, namun metode ini memiliki manfaat tambahan yakni sebagai jejak audit  yang merupakan trek elemen penting dari praktik rekayasa modern, dimana kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada masa lampau dapat ditelusuri. Metode Need – Know – How – Solve adalah perangkat mnemonik mandiri (perangkat rumus atau ungkapan untuk membantu mengingat sesuatu) yang dapat mengarahkan proses berpikir seseorang. Berikut ini merupakan contoh penerapan Metode Need – Know – How – Solve dalam pemecahan suatu permasalahan.

Permasalahan I
Need    : Mengatasi genangan air akibat hujan di Jalan Cisitu Lama (terbatas hingga gerbang depan Pusdiklat Geologi).
Know     : Panjang jalan 400 meter; lebar jalan 5 meter; tinggi rata-rata genangan air 10 centimeter; lebar selokan 45 centimeter; kedalaman selokan 70 cm; serta terdapat 21 titik kerusakan jalan (lubang) dengan diameter rata-rata 25 centimeter dan kedalamannya 8 cm.
How       : Revitalisasi fungsi sistem drainase dan konstruksi jalan, serta perbaikan kondisi jalan.
Solve   : Konstruksi jalan yang tepat untuk mencegah genangan air adalah dengan membuat kemiringan perkerasan dan bahu jalan mulai dari tengah perkerasan menurun atau melandai ke arah selokan samping. Kemiringan melintang normal jalan beraspal adalah 2% - 3%, sehingga air hujan yang jatuh di atasnya dapat dialirkan ke arah selokan. Perbaikan kondisi jalan dapat dilakukan dengan penambalan jalan yang berlubang atau dengan pengerasan ulang seluruh badan jalan.

Permasalahan II
Need      : Mengatasi pengaruh radiasi mobilephone (handphone dan smartphone) terhadap kesehatan warga Kos Pancasila (Jalan Cisitu Lama 1/160B, RT.07/RW.12, Cisitu Lama, Bandung).
Know      : Jumlah warga kos 12 orang dengan masing-masing memiliki 1 perangkat mobilephone; interaksi (secara langsung) warga Kos Pancasila dengan handphone rata-rata 1-2 jam/hari; interaksi (secara tidak langsung) warga Kos Pancasila dengan handphone rata-rata lebih dari 6 jam/hari; kekuatan radiasi mobilephone rata-rata 0,6 watt/kg (data diperoleh berdasarkan hasil browsing di internet dengan mencocokkan tipe mobilephone masing-masing warga Kos Pancasila).
How    : Pembatasan lama interaksi warga Kos Pancasila dengan mobilephone, penggunaan peranti-peranti pencegah radiasi mobilephone, dan penempatan mobilephone yang tepat.
Solve      : Lama interaksi (secara langsung) dengan mobilephone yang dianjurkan adalah maksimal 20 menit (setiap sekali penggunaan) dengan jarak minimal pengguna dari mobilephone adalah 30 centimeter (sejauh lengan); peranti-peranti pencegah radiasi mobilephone yang dapat digunakan antara lain handsfree, headset, earphone, dan speakerphone; penempatan mobilephone yang tepat ketika tidak digunakan adalah lebih dari 2 meter dari posisi pengguna.

1 komentar:

Hendra Setiawan mengatakan...

Salam,
Pak Bandung, maaf untuk font dan ukurannya saya sesuaikan dengan yang biasa saya gunakan pada blog ini. Terimakasih atas toleransinya pak. :)

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

-Hen_dr@-

BaliBlogger

Recent Comments