How Computer Works (Part 1) - Power Supply Unit (PSU)

Selayang Pandang:
Komputer merupakan rangkaian peralatan elektronik yang bekerja secara bersama-sama untuk melakukan suatu pekerjaan secara otomatis melalui instruksi atau program yang diberikan kepada komputer, kemudian data yang diperoleh dari proses tersebut akan diolah sehingga akan melahirkan sebuah informasi yang dibutuhkan pengguna (Pulungan, 2011). Pada saat ini komputer sebagai produk teknologi memiliki keunggulan antara lain: (1) mampu berakses dengan cepat dan tepat, (2) menghasilkan informasi dari data yang lampau, (3) mampu memproses data yang sangat besar menjadi informasi, (4) mampu menyimpan data yang sangat banyak (sampai dengan giga byte), (5) mampu melakukan importing dan eksporting data yang dirancang secara khusus. Komputer memiliki tiga komponen utama yang menunjang proses kerjanya, antara lain Hardware, Software, dan Brainware. Secara sederhana, ketiga komponen tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut. Hardware atau perangkat keras adalah komponen yang dapat diraba dan dilihat yang membentuk suatu kesatuan. Software atau perangkat lunak adalah program-program komputer yang berfungsi untuk menjalankan suatu pekerjaan dan program tersebut ditulis dengan bahasa khusus yang dimengerti komputer. Brainware adalah orang-orang yang menggunakan komputer. Seperti sistem analis, programmer, operator, user, dan lain-lain.

Power Supply Unit (PSU) dan Cara Kerjanya:
Power Supply Unit (PSU) adalah perangkat keras pada komputer yang berfungsi memasok daya (tegangan dan arus listrik) ke komponen lain pada komputer, seperti hardisk, motherboard, dan lain sebagainya. Pada dasarnya fungsi utama PSU adalah mengubah listrik arus bolak-balik (AC) yang tersedia dari aliran listrik (di Indonesia, PLN) menjadi arus listrik searah (DC) yang dibutuhkan oleh komponen pada PC. PSU dapat diistilahkan sebagai jantung dari perangkat komputer itu sendiri. Seiring dengan perkembangan zaman, PSU diharapkan dapat melakukan fungsi-fungsi berikut: (1) Rectification: konversi input listrik AC menjadi DC, (2) Voltage Transformation: memberikan keluaran tegangan/voltage DC yang sesuai dengan yang dibutuhkan, (3) Filtering: menghasilkan arus listrik DC yang lebih bersih‌, bebas dari ripple ataupun noise listrik yang lain, (4) Regulation: mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga, tergantung pada tingkatan yang dinginkan, beban daya, dan perubahan kenaikan temperatur kerja juga toleransi perubahan tegangan daya input, (5) Isolation: memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari sumber input, (6) Protection: mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi), sehingga tidak terjadi pada output, biasanya dengan tersedianya sekring untuk auto shutdown jika hal ini terjadi.
Secara sederhana, PSU bekerja apabila kita menekan tombol power pada CPU. PSU akan memeriksa apakah dengan tegangan dan arus listrik sedemikian besar, komputer layak dibiarkan melakukan sistem start atau tidak. Jika layak, PSU akan mengirimkan sinyal khusus menuju ke perangkat motherboard, yang disebut dengan istilah power good. Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa kompenen inti dari Power Supply Unit (PSU) yakni transformator, dioda bridge dan kapasitor. Dioda bridge digunakan sebagai penyearah gelombang bolak balik yang dihasilkan oleh transformator penurun tegangan (Trafo Step Down) dan kapasitor digunakan sebagai penghilang riak gelombang yang telah disearahkan oleh dioda bridge (proses filtering atau penghalusan). Secara prinsip rangkaian kerja power supply adalah menurunkan tegangan AC (dengan transformator) menyearahkan tegangan AC sehingga menjadi DC (dengan rectifier yang terdiri dari komponen dioda) menstabilkan tegangan DC (dengan kapasitor). Jika ditelisik lebih dalam lagi, cara kerja PSU yang lebih kompleks adalah sebagai berikut:
Pertama
Sumber tegangan dari PLN adalah tegangan AC, dimana tegangan ini akan bergerak naik-turun dari 220 volt AC menjadi -220 volt AC selama 50 kali dalam 1 detik secara sinusoidal (50 Hz). Tegangan jala-jala 220 volt dari listrik PLN ini diturunkan oleh transformator penurun tegangan (Trafo Step Down) yang menerapkan perbandingan lilitan. Dimana perbandingan lilitan dari suatu transformator akan mempengaruhi perbandingan tegangan yang dihasilkan.
Kedua
Tegangan yang dihasilkan oleh trafo masih berbentuk gelombang AC dan harus disearahkan dengan menggunakan penyearah. Rangkaian penyearah yang digunakan memanfaatkan 4 buah dioda yang telah dirancang untuk bisa meloloskan kedua siklus gelombang AC menjadi satu arah saja.
Ketiga
Gelombang dua arah yang telah diubah menjadi satu arah keluaran dari dioda bridge masih memiliki riak atau masih memiliki amplitudo tegangan yang tidak rata. Hal ini dikarenakan dioda bridge hanya menghilangkan siklus negatif dan menjadikannya siklus positif tetapi tidak mengubah bentuk gelombang sama sekali dimana masih memilki lembah dan bukit. Untuk itu dimanfaatkan kapasitor yang mempunyai kapasitansi yang cukup besar untuk membuat rata gelombang tersebut. Hal ini dikarenakan lamanya proses pelepasan muatan oleh kapasitor sehingga seolah-olah amplitudo dari gelombang tersebut menjadi rata.

Daftar Referensi:
[1] Marom, Muhammad. 2010. Prinsip Kerja Power Supply. Avaliable at: http://marommuhammad.blogspot.com/2010/05/prinsip-kerja-power-supply.html. Opened 21.10.2013.
[2] Pulungan, Taufik Akbar. 2011. Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Daerah Kota Padangsidimpuan. Sumatera Utara: USU.

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

-Hen_dr@-

BaliBlogger

Recent Comments